SHALAWAT BANI HASYIM

ALLAAHUMMA SHALLI'ALAN-NABIYIL HAASYIMIYYI...MUHAMMADIW WA'ALAA AALIHI WA SALLIM TASLIIMAN....
HANYA JIWA YANG TENANG,MAMPU MENJAGA SEMANGAT HIDUP YANG BERKUWALITAS

Cari Blog Ini

Senin, 12 April 2010

AZAS TUJUAN THORIQOH QODIRIYYAH NAQSYABANDIYYAH.PP.SURYALAYA.


AZAS TUJUAN THORIQOH QODIRIYAH NAQSYABANDIYAH (TQN)
PONDOK PESANTREN SURYALAYA
 
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB.

           IlaaHii anta maqshuudii waridhooka mathluubii a’thinii mahabbataka wama’rifataka .
 Artinya : Ya Tuhanku, Engkaulah yang ku maksud dan keridhoan-Mu lah yang kucari. Berilah aku kemampuan untuk bisa mencintai dan ma’rifat kepada-Mu.


Do’a yang tersebut di atas oleh para Ikhwan Thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah setiap habis shalat wajib dibaca dua kali. Dalam do’a tersebut mengandung 3 hal :

1. Taqorub terhadap Allah Swt. Ialah mendekatkan diri kepada Allah dalam jalan ‘Ubudiyah yang mana  dalam hal ini dapat dikatakan tak sesuatupun yang menjadi tirai penghalang antara Ma’bid Ma’bud antara Kholiq dan Makhluk. 
2. Menuju jalan mardhotillah Menuju jalan yang diridhoi Allah Swt. baik dalam ‘ubudiyah maupun di luar  ‘ubudiyah. Alhasil dalam segala gerak-gerik manusia diharuskan mengikuti/mentaati perintah-perintah Tuhan dan menjauhi/meninggalkan larangan-larangannya. Hasil daripada itu diantaranya, budi pekerti menjadi baik, akhlaknyapun baik dan segala ihwalnya menjadi baik pula, baik yang berhubungan dengan Tuhan maupun yang berhubungan dengan antara manusia/dengan makhluk. Dan Insya Allah tidak lepas dari keridhoan Allah. 3. Kemahabbahan dan kema’rifatan terhadap Allah Swt. Rasa cinta dan terang ma’rifat terhadap Allah, “dzat Laetsa Kamitslihi Syaeun” yang mana dalam mahabbah itu mengandung keteguhan jiwa dan kejujuran hati. Kalau telah tumbuh mahabbah, timbullah rupa-rupa hikmah diantaranya membiasakan diri dengan selurus-lurusnya dalam hak dzohir bathin. Pula bisa mewujudkan “keadilan” yakni dapat menetapkan sesuatu dalam haknya dengan sebenar-benarnya. Pancaran dari mahabbah datang pula belas kasihan kepada sesama makhluk diantaranya cinta kepada Nusa Bangsa beserta Agamanya. Thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah ini ialah salah satu jalan untuk membukakan diri agar supaya tercapai arah tujuan yang tersebut di atas tadi. 

                                                                                                                Suryalaya, 10 Nopember 1960 
                                                                                                                                    ttd. 
                                                                                                             KH.A. Shohibulwafa Tajul ‘Arifin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar